Jumat, 10 Februari 2012

Rp. 2000 nomber seri yang berurutan


Rp. 2000 nomber seri yang berurutan dari GAB 1414 31 sampai GAB 1414 35

di jual sajah....................siapa yang mau..............!

Cara memasang adf.ly di blog


Bagi yang belum tahu caranya memasang adf.ly di blog ini saya kasih caranya
1.Login ke adf.ly
2.Setelah kamu login klik tools
3.klik Full page Sript ( lihat gambar di bawah )
 

4.copy scrip yang berada di tengah seperti gambar di atas
5.Login pada blogger.
6.Klik Layout pada Dashboard.
7.Klik Add a Gadget, dan pilih HTML/Javascript
8.Masukkan kode HTML yang telah dicopy (seperti pada langkah 3)
9.Setelah itu, Save

Minggu, 29 Januari 2012

UANG KERTAS INDONESIA TAHUN 1946 – 2011


(Serta uang kertas jaman  Belanda dan Jepang)

Mata uang pertama yang dimiliki Republik Indonesia setelah merdeka adalah Oeang Republik Indonesia atau ORI. Pemerintah memandang perlu untuk mengeluarkan uang sendiri yang tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah tapi juga sebagai lambang utama negara merdeka.

Resmi beredar pada 30 Oktober 1946, ORI tampil dalam bentuk uang kertas bernominal satu sen dengan gambar muka keris terhunus dan gambar belakang teks undang undang ORI ditandatangani Menteri Keuangan saat itu A.A. Maramis. Pada hari itu juga dinyatakan bahwa uang Jepang dan uang Javache Bank tidak berlaku lagi. ORI pertama dicetak oleh Percetakan  Canisius dengan desain sederhana dengan dua warna dan memakai pengaman serat halus.

Presiden Soekarno menjadi tokoh yang paling sering tampil dalam desain uang kertas ORI dan uang kertas Seri ORI II yang terbit di Jogjakarata  pada 1 Januari 1947, Seri ORI III di Jogjakarta pada 26 Juli 1947, Seri ORI Baru di Jogjakarta pada 17 Agustus 1949, dan Seri 17 Agustus 1949, dan Seri Republik Indonesia Serikat (RIS) di Jakarta pada 1 Januari 1950.

Meski masa peredaran ORI cukup singkat, namun ORI telah diterima di seluruh wilayah Republik Indonesia dan ikut menggelorakan semangat perlawanan terhadap penjajah. Pada Mei 1946, saat suasana di Jakarta genting, maka Pemerintah RI memutuskan untuk melanjutkan pencetakan ORI di daerah pedalaman, seperti di Jogjakarta, Surakarta dan Malang. (Sumber: Wikipedia).

Uang kertas ORI (Oeang Republik Indonesia)